d massa adalah ukuran materi pada benda, sedangkan berat adalah ukuran gaya gravitasi benda. Soal nomor 8. Apabila diketahui massa sebuah benda pada suatu tempat 15 kg dan percepatan gravitasi di tempat tersebut 10 m/s 2, maka berat benda adalah . a. 150 Newton. b. 200 Newton. c. 300 Newton. d. 400 Newton. Soal nomor 9 Postingan ini membahas contoh soal gaya dan gaya berat yang disertai pembahasannya. Gaya adalah penyebab benda bergerak lurus sedangkan gaya berat adalah gaya yang arahnya menuju pusat gaya F = m . a Rumus gaya berat w = m . gKeteranganF = gaya Nm = massa benda kga = percepatan m/s2w = berat Ng = percepatan gravitasi m/s2Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal gaya, gaya berat dan pembahasannya dibawah iniContoh soal 1Sebuah benda mula-mula diam ditarik oleh tiga gaya seperti gambar dibawah benda dikenai 3 gayaDiberikan pernyataan dibawah iniPercepatan benda 0Benda bergerak lurus beraturanBenda dalam keadaan diamBenda akan bergerak jika berat benda lebih kecil dari gaya yang benar adalah…A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 1 dan 4 D. 1, 2, dan 3 E. semuaPembahasan / penyelesaian soalUntuk menjawab soal ini kita resultankan 3 gaya yang bekerja pada benda seperti gambar diatas∑F = F2 + F2 + -F3∑F = 12 N + 24 N – 36 N = 36 N – 36 N = 0Pada jawaban diatas gaya F3 tandanya negatif karena arah F3 ke kiri, sedangkan F1 dan F2 positif karena arahnya ke kanan. Resultan gaya pada benda = 0 sehingga dapat disimpulkanBenda dalam keadaan diamPercepatan benda 0Jadi soal ini jawabannya soal 2Perhatikan gambar dibawah benda dikenai 2 gayaJika massa balok 4 kg dan antara balok dengan lantai tidak ada gesekan, maka balok tersebut dalam keadaan…A. Diam B. Bergerak lurus berubah beraturan ke kanan C. Bergerak lurus berubah beraturan ke kiri lurus beraturan ke kanan E. Bergerak lurus beraturan ke kiriPembahasan / penyelesaian soalUntuk menjawab soal ini kita hitung terlebih dahulu resultan gaya pada balok∑F = F1 – F2∑F = 20 N – 32 N = – 12 NKarena hasilnya negatif berarti benda bergerak lurus berubah beraturan dengan arah ke kiri. Soal ini jawabannya soal 3Berikut adalah gambar yang menunjukkan lima buah benda yang diberikan gaya benda dikenai gaya yang berbedaPercepatan terbesar ditunjukkan oleh benda nomor ….Pembahasan / penyelesaian soalUntuk menjawab soal ini kita hitung besar percepatan dengan rumus dibawah ini.→ a1 = Fm = 120 N20 kg = 6 m/s2 → a2 = Fm = 100 N10 kg = 10 m/s2 → a3Fm = 150 N50 kg = 3 m/s2 → a4 = 240 N80 kg = 3 m/s2 → a5 = 200 N100 kg = 2 m/s2Berdasarkan perhitungan diatas, percepatan terbesar dimiliki oleh benda 1. Jadi soal ini jawabannya soal 4Pada benda bermassa m bekerja gaya F menimbulkan percepatan a. Jika F dijadikan 2 F dan massa dijadikan 1/4 m maka percepatan yang ditimbulkan menjadi…A. 1/3 a B. 1/2 a C. 2a D. 4a E. 8aPembahasan / penyelesaian soalUntuk menjawab soal ini kita gunakan rumus dibawah ini→ a = Fm → a = 2F1/4 m = 2 x 4 Fm = 8 Fm = 8aSoal ini jawabannya soal 5Sebuah benda bermassa 4 kg mula-mula diam berada diatas lantai yang licin. Benda kemudian ditarik dengan gaya konstan 24 N dengan arah mendatar. Percepatan benda adalah …A. 96 m/s2B. 28 m/s2C. 24 m/s2D. 20 m/s2E. 6 m/s2Pembahasan / penyelesaian soalPada soal ini diketahuim = 4 kgF = 24 NMaka percepatan benda dihitung dengan rumus sebagai berikut→ a = Fm = 24 N4 N = 6 m/s2Jadi soal ini jawabannya soal 6Sebuah truk yang massanya kg bergerak dengan kecepatan 20 m/s. Modil direm dan dalam waktu 20 sekon truk berhenti. Gaya rem yang bekerja pada truk sebesar…A. N B. N C. N D. N E. NPembahasan / penyelesaian soalPada soal ini diketahuim = kgvo = 20 m/sv = 0 berhentit = 20 sCara menghitung gaya rem mobil truk sebagai berikut→ a = v – vot = 0 – 20 m/s20 s = – 1 m/s2 Menghitung gaya F F = m . a = kg . -1 m/s2 = – NGaya F tandanya negatif menunjukkan arah gaya rem berlawanan dengan arah gerak mobil truk. Jadi soal ini jawabannya soal 7Sebuah mobil dalam keadaan diam berada diatas jalan yang licin. Gaya tetap sebesar N diberikan pada mobil selama 4 detik sehingga mobil menempuh jarak 200 m. Massa mobil adalah…A. 25000 kgB. 5000 kgC. 1000 kgD. 500 kgE. 200 kgPembahasan / penyelesaian soalUntuk menjawab soal ini kita hitung terlebih dahulu percepatan mobil dengan cara sebagai berikut→ s = 1/2 . a . t2 → 200 m = 1/2 . a . 4 s2 → a = 400 m16 s2 = 25 m/s2 Massa mobil dihitung dengan rumus dibawah ini → m = Fa = N25 m/s2 = kgSoal ini jawabannya soal 8Sebuah benda bermassa 1 kg mula-mula bergerak mendatar dengan kecepatan konstan 10 m/s. Benda kemudian diberi gaya sebesar 2 N selama 10 sekon searah dengan arah gerak benda. Besar kecepatan benda setelah 10 sekon adalah…A. 35 m/sB. 30 m/sC. 25 m/sD. 20 m/sE. 15 m/sPembahasan / penyelesaian soalKita hitung terlebih dahulu percepatan benda dengan cara sebagai berikut→ a = Fm = 2 N1 kg = 2 m/s2 Kecepatan mobil dihitung dengan rumus dibawah ini v = vo + a . t = 10 m/s + 2 m/s2 . 10 = v = 10 m/s + 20 m/s = 30 m/ ini jawabannya soal gaya beratContoh soal 1Sebuah benda bermassa 5 kg diletakkan disuatu tempat di bumi yang memiliki percepatan gravitasi 10 m/s2. Berat benda itu adalah…A. 50 NB. 10 NC. 5 ND. 2 NE. 0,5 NPembahasan / penyelesaian soalUntuk menjawab soal ini kita menggunakan rumus gaya berat sebagai berikutw = m . gw = 5 kg . 10 m/s2 = 50 NSoal ini jawabannya soal 2Seseorang dengan massa 60 kg beratnya dibumi adalah 600 N. Orang tersebut pergi ke bulan dengan percepatan gravitasi 1/6 percepatan gravitasi bumi. Berat orang itu dibulan adalah…A. 600 NB. 100 NC. 60 ND. 10 NE. 6 NPembahasan / penyelesaian soalPada soal ini diketahuimbumi = 60 kgwbumi = 600 Ngbulan = 1/6 gbumiUntuk menjawab soal ini kita bandingkan rumus berat dibumi dengan berat dibulan sebagai berikut→ wbulanwbumi = mbulan gbulanmbumi gbumi = gbulangbumi → wbulan600 N = 1/6 gbumigbumi → wbulan = 1/6 . 600 N = 100 NSoal ini jawabannya B. Hukumhukum pada fluida statis. Sebuah kasur air memiliki ukuran panjang 2 m, lebar 2 m, dan tebal 30 cm. Jika massa bahan kasur (tanpa air) adalah 20 kg, hitung berat kasur itu. Hitung tekanan yang dikerjakan kasur pada lantai. (massa jenis air = 1000 kg/m 3, g = 9,8 m/s 2) Diketahui : V = 2 x 2 x 0,3. Dalam fisika, berat dari suatu benda adalah gaya yang disebabkan oleh gravitasi berkaitan dengan massa benda tersebut. Massa benda adalah tetap di mana-mana, tetapi berat sebuah benda akan berubah-ubah sesuai dengan besarnya percepatan gravitasi di tempat tersebut. Berat dihitung dengan mengalikan massa sebuah benda dengan percepatan gravitasi di mana benda tersebut berada. Berat sebuah benda di bumi akan berbeda dengan beratnya di bulan. Sebuah benda bermassa 10 kilogram, akan tetap mempunyai massa 10 kilogram di bumi maupun di bulan, tetapi di bumi, benda tersebut akan mempunyai berat 98 Newton, sedangkan di bulan, benda tersebut akan mempunyai berat 16,3 Newton saja. Rumus untuk berat apabila percepatan gravitasi, massa benda dan berat benda. Satuan SI Sistem Internasional untuk berat adalah newton N. JikaZo adalah titik berat dan Z 1 titik berat benda I maka jarak z o z 1 adalah . A. 0,3. B. 0,6 h. C. 0,9 h. D. 1,0 h. E. 1,3 h. 14. Sebuah benda dengan berat 150 digantungkan pada kawat AB dan batang OA yang massanya diabaikan. Jika antara kawat dan batangmembentuk sudut 30 0, maka besar tegangan tali T agar batang setimbang adalah .
– Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan gaya berat. Misalnya pada saat menimbang barang kita menggunakan gaya berat. Untuk lebih jelasnya mengenai gaya berat. Pada kesempatan kali ini akan membahas tentang pengertian gaya berat, rumus gaya berat, dan contoh gaya berat. Untuk itu marialh simak ulasan yang ada dibawah berikut ini. Pengertian Gaya BeratRumus Gaya BeratContoh Soal Gaya BeratSebarkan iniPosting terkait Pengertian Gaya Berat Di dalam kehidupan sehari-hari sering terjadi salah dalam penafsiran istilah berat dan massa. Dalam fisika, berat dari suatu benda merupakan suatu gaya yang disebabkan oleh gravitasi berkaitan dengan massa benda tersebut. Massa benda merupakan tetap di mana-mana, namun berat suatu benda akan berubah-ubah sesuai dengan besarnya percepatan gravitasi di tempat tersebut. Massa suatu benda adalah banyaknya partikel yang terdapat dalam benda. Massa benda sifatnya tetap, artinya tidak dipengaruhi oleh gravitasi. Sedangkan pada berat benda menyatakan besarnya gaya gravitasi yang bekerja pada benda tersebut. Karena berat adalah suatu gaya maka berat benda bisa diukur dengan menggunakan neraca pegas. Massa benda besarnya sama di mana pun pengukuran massa dilakukan, sedangkan berat benda berubah tergantung letaknya. Hal ini diakibatkan besar percepatan gravitasi di setiap tempat tidak sama, tergantung jaraknya dari pusat bumi. Berat benda di daerah kutub akan lebih besar dibandingkan berat benda di khatulistiwa. Hal ini dikarenakan jarak kutub lebih dekat ke pusat bumi jika dibandingkan dengan khatulistiwa. Rumus Gaya Berat Selain mengajukan tiga hukum tentang gerak, Newton juga mengajukan Hukum Gravitasi Universal. Hukum gravitasi ini menjelaskan interaksi antara dua benda. Hukum gravitasi newton menyatakan bahwa dua buah benda dengan massa m1 dan m2 yang berada pada jarak r mempunyai gaya tarik-menarik sebesar. F = G . m1m2/r2 Keterangan F = Gaya tarik-menarik N G = Tetapan gravitasi 6,67 × 105 Nm2/kg2 m1= Massa benda 1 kg m2=Massa benda 2 kg r = Jarak kedua benda m Berdasarkan persamaan di atas, jika m1 adalah massa bumi dan m2 adalah massa benda yang masih terpengaruh gaya tarik bumi, maka percepatan gravitasi g bumi dirumuskan sebagai berikut. g = G . m1/r2 Dari persamaan tersebut, besarnya gaya tarik bumi terhadap benda-benda di bumi dapat dituliskan sebagai berikut. F = m g Gaya tarik bumi inilah yang disebut dengan gaya berat w dengan satuan newton N. Jadi, persamaan gaya berat atau berat benda dapat dinyatakan sebagai berikut. w = m g Keterangan w = Berat benda N m = Massa benda kg g = Percepatan gravitasi m/s2 Dari rumus tersebut bisa diketahui bahwa berat sebuah benda sangat dipengaruhi oleh besarnya percepatan gravitasi. Percepatan gravitasi bumi di beberapa tempat berbeda-beda. Di sebuah daerah kutub Kutub Utara dan Kutub Selatan besar percepatan gravitasi bumi merupakan 9,83 m/s2 sedangkan di daerah khatulistiwa adalah 9,78 m/s2. Kenapa hal ini dapat terjadi? Untuk mengetahui kenapa bisa terjadi, silahkan kalian pelajari dahulu tentang 3 faktor yang mempengaruhi percepatan gravitasi bumi. Secara umum, besar percepatan gravitasi bumi yaitu 9,8 m/s2. Biasanya dalam soal-soal fisika, besar percepatan gravitasi bumi sudah ditentukan sebelumnya, yaitu sebesar 9,8 m/s2 atau 10 m/s2. Akan tetapi bila dalam soal nilai percepatan gravitasi tidak ditentukan, kalian dapat menggunakan 10 m/s2 sebagai nilai percepatannya. Satu hal lagi yang perlu kalian ingat bahawa berat suatu benda di Bumi, Bulan dan planet lain atau di luar angkasa besarnya berbeda-beda. Sebagai contoh, percepatan gravitasi g di permukaan bulan kira-kira 1/6 kali percepatan gravitasi di permukaan bumi. Sehingga massa 1 kg di permukaan bumi yang beratnya 9,8 N ketika berada di permukaan bulan, beratnya menjadi 1,7 N. Contoh Soal Gaya Berat Contoh Soal 1 Sebuah kursi bermassa 5 kg terletak di atas lantai. Berapakah berat kursi jika percepatan gravitasi di tempat itu 9,7 m/s2? Penyelesaian Diketahui m = 5 kg g = 9,9 m/s2 Ditanyakan w = . . .? Jawab w = m . g w = 5 . 9,9 w = 49,5 N Jadi, berat kursi tersebut adalah 49,5 N. Contoh Soal 2 Sebuah benda memiki massa 800 gram. Benda tersebut berada di daerah yang memiliki percepatan gravitasi 10 m/s2. Berapa berat benda tersebut? Penyelesaian Diketahui m = 800 gram = KG g = 10 m/s2 Ditanya w = ? Jawab w = m x g = 0,8 Kg x 10 m/s2 = 8 N/Kg jadi, berat dari benda tersebut yaitu 8 N/Kg Itulah ulasan tentang √ Gaya Berat Pengertian, Rumus & Contoh Soalnya Lengkap. Semoga apa yang diulas diatas bermanfaat bagi pembaca. Sekian dan terimakasih. Baca Juga Artikel Lainnya √ Gaya Pegas Pengertian, Rangkaian, Rumus & Contohnya Lengkap √ Gaya Gesek Pengertian, Sifat, Jenis, Rumus & Contoh Soalnya Lengkap √ Gaya Pengertian, Sifat, Jenis, Rumus & Contohnya Lengkap √ Getaran Pengertian, Jenis, Rumus & Contoh Soalnya Lengkap √ Macam-Macam Gerak Pengertian Menurut Para Ahli & Contohnya Lengkap
Tekananhidrostatik yang dialami oleh suatu benda yang berada di dalam air adalah berbanding lurus dengan berat volume air yang bergerak ke atas atau volume air yang dipindahkannya. Sebagaimana tekanan hidrostatik suatu benda yang Densitas batuan dari batuan berpori adalah perbandingan antara berat terhadap volume (rata-rata dari material
BerandaSebuah batu memiliki berat 150 newton. Jika percep...PertanyaanSebuah batu memiliki berat 150 newton. Jika percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s 2 . Maka, massa batu tersebut adalah …Sebuah batu memiliki berat 150 newton. Jika percepatan gravitasi bumi adalah 10 m/s2. Maka, massa batu tersebut adalah …10 kg15 kg20 kg25 kgYMY. MaghfirahMaster TeacherPembahasanDiketahui w = 150 N g = 10 m/s 2 m ? Gunakan persamaan gaya berat Diketahui w = 150 N g = 10 m/s2 m ? Gunakan persamaan gaya berat Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!119Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia

E 150 N Penyelesaian >> #3 Berat Benda pada Ketinggian Tertentu di Luar Bumi Jika berat suatu benda di permukaan bumi adalah W Newton, maka berat benda tersebut di luar bumi

Fluida Kelas 11 SMAFluida StatikHukum ArchimedesSebuah benda di udara mempunyai berat 150 N. Ketika dicelupkan ke dalam air, beratnya 100 N dan ketika dicelupkan ke dalam cairan yang lain, beratnya 80 N. Berapa massa jenis cairan tersebut?Hukum ArchimedesFluida StatikMekanika FluidaFisikaRekomendasi video solusi lainnya0333Sebuah kubus besi mempunyai volume cm^3. Berapakah ...0207Sebuah benda bermassa 10 kg dan massa jenis 5 gram/cm^3 d...Teks videoHai coffee Friends soal kali ini berkaitan dengan materi tekanan yaitu hukum Archimedes kita tulis dulu besaran-besaran yang diketahui pertama berat benda di udara adalah sebesar 150 Newton kemudian ketika dicelupkan ke dalam air berat benda nya adalah sebesar 100 Newton dan ketika benda dicelupkan kedalam cairan yang lain kita sebut sebagai cairan maka beratnya adalah sebesar 80 Newton yang ditanyakan adalah berapakah massa jenis dari zat cair tersebut? untuk soal ini kita dapat menggunakan hukum Archimedes rumusnya adalah gaya angkat dari zat cair sama dengan berat benda di udara dikurangi dengan berat benda di zat cair tersebut pertama kita cari dulu volume benda kita gunakan data benda ketika dicelupkan ke dalam air gaya angkat sama dengan berat benda di udara dikurangi berat benda di air gaya angkat dapat kita tulis kembali menjadi massa jenis air dikali percepatan gravitasi dikali volume benda sama dengan berat benda di udara dikurangi berat benda di air kita masukkan angkanya ke dalam rumus massa jenis air tidak disebutkan di soal tetapi kita tahu nilainya adalah sebesar 1000 kg per M3 kemudian percepatan gravitasi adalah 10 meter per sekon kuadrat dan kalikan dengan v sama dengan berat benda di udara yaitu 150 Newton dengan berat benda di air yaitu 100 Newton sehingga kita dapatkan V = 50 per 10000 atau sebesar 5 kali 10 pangkat min 3 M3 sekarang kita akan mencari massa jenis zat cair X gaya angkat sama dengan berat benda di udara dikurangi berat benda di zat X kemudian ubah gaya angkat menjadi x * g * v = w u Min w x sehingga X = min w x per G dikali P kita masukkan angkanya ke dalam rumus = W adalah 150 dikurangi w x sebesar 80 per G adalah 10 dan v adalah 5 kali 10 pangkat min 3 sehingga kita dapatkan X sebesar 7 per 5 kali 10 pangkat min 2 = 1400 kg per M3 jadi massa jenis dari zat cair x adalah sebesar 1400 kg per M3 sampai jumpa lagi di Pertanyaan selanjutnyaSukses nggak pernah instan. Latihan topik lain, yuk!12 SMAPeluang WajibKekongruenan dan KesebangunanStatistika InferensiaDimensi TigaStatistika WajibLimit Fungsi TrigonometriTurunan Fungsi Trigonometri11 SMABarisanLimit FungsiTurunanIntegralPersamaan Lingkaran dan Irisan Dua LingkaranIntegral TentuIntegral ParsialInduksi MatematikaProgram LinearMatriksTransformasiFungsi TrigonometriPersamaan TrigonometriIrisan KerucutPolinomial10 SMAFungsiTrigonometriSkalar dan vektor serta operasi aljabar vektorLogika MatematikaPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel WajibPertidaksamaan Rasional Dan Irasional Satu VariabelSistem Persamaan Linear Tiga VariabelSistem Pertidaksamaan Dua VariabelSistem Persamaan Linier Dua VariabelSistem Pertidaksamaan Linier Dua VariabelGrafik, Persamaan, Dan Pertidaksamaan Eksponen Dan Logaritma9 SMPTransformasi GeometriKesebangunan dan KongruensiBangun Ruang Sisi LengkungBilangan Berpangkat Dan Bentuk AkarPersamaan KuadratFungsi Kuadrat8 SMPTeorema PhytagorasLingkaranGaris Singgung LingkaranBangun Ruang Sisi DatarPeluangPola Bilangan Dan Barisan BilanganKoordinat CartesiusRelasi Dan FungsiPersamaan Garis LurusSistem Persamaan Linear Dua Variabel Spldv7 SMPPerbandinganAritmetika Sosial Aplikasi AljabarSudut dan Garis SejajarSegi EmpatSegitigaStatistikaBilangan Bulat Dan PecahanHimpunanOperasi Dan Faktorisasi Bentuk AljabarPersamaan Dan Pertidaksamaan Linear Satu Variabel6 SDBangun RuangStatistika 6Sistem KoordinatBilangan BulatLingkaran5 SDBangun RuangPengumpulan dan Penyajian DataOperasi Bilangan PecahanKecepatan Dan DebitSkalaPerpangkatan Dan Akar4 SDAproksimasi / PembulatanBangun DatarStatistikaPengukuran SudutBilangan RomawiPecahanKPK Dan FPB12 SMATeori Relativitas KhususKonsep dan Fenomena KuantumTeknologi DigitalInti AtomSumber-Sumber EnergiRangkaian Arus SearahListrik Statis ElektrostatikaMedan MagnetInduksi ElektromagnetikRangkaian Arus Bolak BalikRadiasi Elektromagnetik11 SMAHukum TermodinamikaCiri-Ciri Gelombang MekanikGelombang Berjalan dan Gelombang StasionerGelombang BunyiGelombang CahayaAlat-Alat OptikGejala Pemanasan GlobalAlternatif SolusiKeseimbangan Dan Dinamika RotasiElastisitas Dan Hukum HookeFluida StatikFluida DinamikSuhu, Kalor Dan Perpindahan KalorTeori Kinetik Gas10 SMAHukum NewtonHukum Newton Tentang GravitasiUsaha Kerja Dan EnergiMomentum dan ImpulsGetaran HarmonisHakikat Fisika Dan Prosedur IlmiahPengukuranVektorGerak LurusGerak ParabolaGerak Melingkar9 SMPKelistrikan, Kemagnetan dan Pemanfaatannya dalam Produk TeknologiProduk TeknologiSifat BahanKelistrikan Dan Teknologi Listrik Di Lingkungan8 SMPTekananCahayaGetaran dan GelombangGerak Dan GayaPesawat Sederhana7 SMPTata SuryaObjek Ilmu Pengetahuan Alam Dan PengamatannyaZat Dan KarakteristiknyaSuhu Dan KalorEnergiFisika Geografi12 SMAStruktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi, dan Kegunaan SenyawaBenzena dan TurunannyaStruktur, Tata Nama, Sifat, Penggunaan, dan Penggolongan MakromolekulSifat Koligatif LarutanReaksi Redoks Dan Sel ElektrokimiaKimia Unsur11 SMAAsam dan BasaKesetimbangan Ion dan pH Larutan GaramLarutan PenyanggaTitrasiKesetimbangan Larutan KspSistem KoloidKimia TerapanSenyawa HidrokarbonMinyak BumiTermokimiaLaju ReaksiKesetimbangan Kimia Dan Pergeseran Kesetimbangan10 SMALarutan Elektrolit dan Larutan Non-ElektrolitReaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama SenyawaHukum-Hukum Dasar Kimia dan StoikiometriMetode Ilmiah, Hakikat Ilmu Kimia, Keselamatan dan Keamanan Kimia di Laboratorium, serta Peran Kimia dalam KehidupanStruktur Atom Dan Tabel PeriodikIkatan Kimia, Bentuk Molekul, Dan Interaksi Antarmolekul
TitikBerat. Pada prinsipnya, sebuah benda terdiri dari banyak partikel di mana setiap partikel memiliki berat. Resultan seluruh berat partikel di dalam benda disebut sebagai berat benda. Jadi, tegangan pada kedua tali berturut-turut adalah 150 N dan 250 N. Jika cara di atas dirasa terlalu panjang, bisa menggunakan cara SUPER “Solusi Masih ingatkah kalian dengan bunyi Hukum I Newton? Menurut hukum pertamanya, Sir Isaac Newton menyatakan bahwa jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol, maka benda yang diam akan tetap diam dan benda yang bergerak akan terus bergerak lurus beraturan atau GLB. Secara matematis, Hukum pertama Newton dirumuskan sebagai berikut. Jika resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan nol, berarti ada dua kemungkinan yang dialami benda tersebut, yaitu 1. Benda diam v = 0 m/s Nah pada kesempatan kali ini, kita akan membicarakan kemungkinan pertama yaitu benda diam. Untuk sistem benda yang dihubungkan tali baik mendapat pengaruh gaya luar gaya tarik atau dorong ataupun tidak, jika resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut sama dengan nol, maka sistem akan mengalami kesetimbangan. Pada keadaan setimbang tersebut, gaya-gaya yang bekerja hanya gaya berat w, gaya tegangan tali T dan gaya luar F jika ada. Lalu bagaimana caranya menentukan besar gaya tegangan tali dan juga gaya luar tersebut? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, coba kalian perhatikan gambar di bawah ini. Sebuah balok bermassa m dan katrol licin massa diabaikan dihubungkan dengan tali kemudian ditarik sehingga memiliki posisi seperti pada gambar di atas. Apabila sistem diam setimbang, bagaimana caranya menentukan besar gaya tegangan tali dan gaya tarikny? Langkah pertama yang dilakukan adalah menggambarkan diagram gaya-gaya yang bekerja pada sistem. Untuk tali yang membentuk sudut tertentu, maka gaya tegangan talinya harus diuraikan menjadi dua komponennya komponen pada sumbu-X dan sumbu-Y dengan menggunakan metode penguraian vektor. Setelah semua gaya digambarkan, langkah selanjutnya adalah menentukan resultan gaya pada sumbu-X dan sumbu-Y berdasarkan Hukum I Newton. Agar kalian paham, perhatikan gambar diagram gaya yang bekerja pada sistem berikut ini. Keterangan w = Gaya berat benda N F = Gaya tarik N T = Gaya tegangan tali N T sin θ = Komponen gaya tegangan tali pada sumbu-X T cos θ = Komponen gaya tegangan tali pada sumbu-Y Dari gambar diagram gaya di atas, maka resultan gaya yang bekerja pada sumbu-X dan sumbu-Y adalah sebagai berikut. Resultan Gaya Pada Sumbu-X FX = 0 Kita ambil acuan gaya yang arahnya ke kanan berharga positif dan gaya yang arahnya ke kiri berharga negatif. F – T sin θ = 0 F = T sin θ .......... Pers. 1 Resultan Gaya Pada Sumbu-Y FY = 0 Kita ambil acuan gaya yang arahnya ke atas berharga positif dan gaya yang arahnya ke bawah berharga negatif. T cos θ – w = 0 T cos θ – mg = 0 T cos θ = mg T = mg/cos θ .......... Pers. 2 Dengan demikian, besarnya gaya tegangan tali yang bekerja pada sistem dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut. Untuk menentukan besarnya gaya tarik F, maka subtitusikan persamaan 2 ke dalam persamaan 1 sebagai berikut. F = T sin θ F = mg/cos θsin θ F = mg tan θ .......... Pers. 3 Jadi, besarnya gaya luar dalam hal ini gaya tarik yang bekerja pada sistem, dapat kita hitung dengan menggunakan rumus berikut. Agar kalian dapat menerapkan penggunaan konsep kesetimbangan tali berdasarkan Hukum 1 Newton, perhatikan beberapa contoh soal dan pembahasannya berikut ini. Contoh Soal 1 Sebuah balok bermassa 20 kg beberapa tali. Salah satu tali membentuk sudut 60o terhadap arah horizontal dan tali lainnya ditarik dengan gaya sebesar F. Jika sistem berada dalam keadaan setimbang, tentukanlah besar gaya tegangan tali T dan gaya tarik F tersebut! Jawab Gambarkan diagram gaya-gaya yang bekerja pada sistem beserta komponen gaya yang membentuk sudut tertentu seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini. Berdasarkan gambar diagram gaya di atas, maka resultan gaya pada sumbu-X dan sumbu-Y berdasarkan Hukum Newton adalah sebagai berikut. Resultan Gaya Pada Sumbu-Y FY = 0 T cos 60o – w = 0 T cos 60o – mg = 0 T½ – 20 kg10 m/s2 = 0 ½ T – 200 N = 0 ½ T = 200 N T = 400 N Jadi besar gaya tegangan talinya adalah 400 N Resultan Gaya Pada Sumbu-X FX = 0 F – T sin 600 = 0 F – 400 N ½√3 = 0 F – 200√3 N = 0 F = 200√3 N Jadi besarnya gaya tarik F adalah F = 200√3 N Contoh Soal 2 Sebuah benda berbentuk bola bermassa 15 kg digantungkan pada beberapa tali hingga membentuk posisi seperti pada gambar di atas. Apabila sistem dalam keadaan diam, hitunglah besar gaya tegangan tali T1 dan T2! Jawab Gambar diagram gaya yang bekerja pada sistem adalah sebagai berikut. Dari gambar diagram gaya di atas, resultan gaya yang bekerja pada sumbu-X dan sumbu-Y adalah sebagai berikut. Resultan Gaya Pada Sumbu-Y FY = 0 T1 sin 45o – w = 0 T1 sin 45o – mg = 0 T1½√2 – 15 kg10 m/s2 = 0 ½√2T1­ – 150 N = 0 ½√2T1­ = 150 N T1 = 150 N/½√2 T1 = 75√2 N Jadi besarnya gaya tegangan tali T1 = 75√2 N. Resultan Gaya Pada Sumbu-X FX = 0 T1 cos 45o – T2 = 0 75√2 N½√2 – T2 = 0 75 N – T2 = 0 T2 = 75 N Dengan demikian, besar gaya tegangan tali T2 = 75 N Contoh Soal 3 Sebuah balok bermassa 25 kg digantungkan pada dua tali yang masing-masing membentuk sudut 37o dan 53o. Jika sistem setimbang, hitunglah gaya tegangan tali T1 dan T2! Jawab Diagram gaya yang bekerja pada sistem diperlihatkan seperti gambar berikut ini. Dari gambar diagram gaya di atas, resultan gaya yang bekerja pada sumbu-X dan sumbu-Y menurut Hukum I Newton adalah sebagai berikut. Resultan Gaya Pada Sumbu-X FX = 0 T2 cos 53o – T1 cos 37o = 0 T2 0,6 – T1 0,8 = 0 0,6 T2 – 0,8 T1 = 0 0,6 T2 = 0,8 T1 T1 = ¾ T2 .......... Pers. 4 Resultan Gaya Pada Sumbu-Y FY = 0 T1 sin 37o + T2 sin 53o – w = 0 T1 sin 37o + T2 sin 53o – mg = 0 .......... Pers. 5 Subtitusikan persamaan 4 ke persamaan 5 ¾ T2 sin 37o + T2 sin 53o – mg = 0 ¾ T20,6 + T20,8 – 25 kg10 m/s2 = 0 ¾ T20,6 + T20,8 – 25 kg10 m/s2 = 0 0,45 T2 + 0,8 T2 – 250 N = 0 1,25 T2 = 250 N T2 = 200 N Dengan memasukkan nilai T2 ke dalam persamaan 4 kita peroleh nilai T1 sebagai berikut. T1 = ¾ T2 T1 = ¾200 N T1 = 150 N Jadi, besarnya gaya tegangan tali T1 dan T2 berturut-turut adalah 150 N dan 200 N. Demikianlah artikel tentang cara menentukan gaya tegangan tali pada kesetimbangan tali berdasarkan Hukum I Newton lengkap dengan contoh soal dan pembahasannya. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Apabila terdapat kesalahan tanda, simbol, huruf maupun angka dalam perhitungan mohon dimaklumi. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di artikel berikutnya. vcet.
  • 666f32rgrl.pages.dev/14
  • 666f32rgrl.pages.dev/334
  • 666f32rgrl.pages.dev/36
  • 666f32rgrl.pages.dev/463
  • 666f32rgrl.pages.dev/577
  • 666f32rgrl.pages.dev/347
  • 666f32rgrl.pages.dev/318
  • 666f32rgrl.pages.dev/545
  • berat sebuah benda adalah 150 n